pengertian masyarakat multikultural
Pengertian
Masyarakat Multikultural
Kata Masyarakat Multikultural
disusun oleh tiga kata utama, Masyarakat, Multi dan Kultural. Masyarakat
artinya kumpulan manusia yang hidup dalam atu kesatuan dan berinteraksi menurut
sistem adat istiadat dalam suatu daerah untuk waktu tertentu, Multi berarti
beranekaragam atau banyak, dan Kultural berarti Budaya. Jadi Masyarakat
Multikultural adalah suatu masyarakat yang hidup dalam suatu tempat dengan
beberapa kebudayaan yang berbeda. Masyarakat multikultural biasanya menganut
paham multikulturalisme, yaitu anggapan bahwa setiap budaya memiliki kedudukan
yang sederajat dan kelebihannya tersendiri.
Menurut J.S. Kirnival mendefinisikan masyarakat multikultural atau masyarakat majemuk sebagai masyarakat yang terdiri atas
dua atau lebih komunitas atau kelompok yang secara cultural atau ekonomi
terpisah-pisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda-beda satu sama
lainnya.
CIRI CIRI
MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Segmentasi, artinya masyarakat
terbentuk dari bermacam – macam suku, ras, agama dan keanekaragaman lainnya,
sehingga masih memiliki pemisah yang kuat antar kelompok masyarkat.
Adanya dominasi dari satu kelompok ke kelompok
lainnya. Kelompok dalam lingkungan masyarakat multikultural biasanya terbagi
menjadi pihak yang mendominasi dan pihak yang terdominasi.
Konsensus yang rendah. Konsensus
yang dimaksudkan disini adalah keputusan yang diambil berdasarkan kesepakatan
bersama. Karena terdapat berbagai macam perbedaan dalam lingkungan masyarakat
multikultural, maka sulit untuk tercapainya suatu kesepakatan yang disetujui
seluruh kelompok, oleh karena itu sulit untuk membuat keputusan sehingga
konsensus yang terbentuk rendah.
Integrasi Sosial biasanya dipaksakan. Integrasi
adalah sebuah sistem pembauran sehingga mencapai suatu kesatuan yang utuh.
Seperti yang telah kami singgung sebelumnya, karena banyak keanekaragaman yang
ada, masyarakat multikultural sulit untuk mencapai suatu kesepakatan. Oleh
karena itu sifat dari integrasi sosial dapat dipaksakan demi mencapai
keselarasan dan kedamaian.
Memiliki struktur dalam lembaga
yang non komplementer. Dalam masyarakat multikultural, persatuan lembaga sosial
akan terpisah oleh segmen – segmen tertentu.
FAKTOR – FAKTO
PENYEBAB TIMBULNYA MASYARAKAT MULTIKULTURAL
1. Faktor Geografis
Suatu negara atau wilayah memiliki karakteristik
dan kondisi geografis yang berbeda beda. Kondisi geografis ini akan
mempengaruhi fenomena alam yang sering terjadi di wilayah tersebut. Nah baik
secara langsung maupun tidak langsung, fenomena alam akan mempengaruhi kehidupa
sosial dalam suatu lingkungan masyarakat. Perbedaan dari kondisi geografis ini
akan menimbulkan corak dan cara hidup yang beranekaragam dalam masyarakat. Contohnya
indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak daerah gunung dan daerah
laut, tentunya cara hidup masyarakat di daerah gunung akan berbeda dengan
mereka yang hidup di daerah laut atau pesisir pantai.
2. Kondisi Iklim dan Cuaca
Masih berhubungan dengan kondisi geografis di atas,
kondisi iklim dan cuaca juga termasuk fenomena alam yang dipengaruhi faktor
geografis dari suatu wilayah. Perbedaan iklim dan cuaca akan mempengaruhi pola
perilaku manusia dalam menyesuaikan diri dengan iklim tersebut. Contohnya
masyarakat yang tinggal di daerah yang lebih dingin akan menggunakan pakaian
yang lebih tebal, sedangkan yang tinggal di daerah panas akan mengenakan
pakaian yang lebih tipis.
3. Pengaruh Budaya Asing
Penyebaran budaya antar masyarakat dari seluruh
dunia akan mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat tersebut, ditambah lagi
dengan perkembangan teknologi yang pesat saat ini, maka media penyebaran budaya
menjadi lebih luas dan lebih mudah dilakukan. Masuknya budaya asing dalam suatu
lingkungan masyarakat akan memunculkan kebiasaan baru akibat benturan budaya
asing dengan budaya lokal, oleh karena itu pengaruh budaya asing
merupakan salah satu pemicu munculnya Masyarakat Multikultural.
4. Keanekaragaman Suku Bangsa
Suku bangsa atau yang juga sering kita sebut dengan
etnis adalah kelompok manusia yang anggotanya mendefinisikan diri mereka
berdasarkan garis keturunan dan ciri ciri fisik yang dianggap sama. Identitas
suku ditandai dengan pengakuan dari orang lain terhadap ciri khas suatu kelompok
tersebut. Contoh yang paling mudah kita ambil adalah indonesia sebagai negara
denagn suku bangsa yang beranekaragam, ada suku bali, batak, aceh dan masih
banyak lagi. Semua suku tersebut disatukan dalam sebuah negara sehingga
membentuk kehidupan masyarkat multikultural dalam satu kesatuan.
5. Keanekaragaman Agama
Agama adalah sebuah kepercayaan dan pandangan dunia
yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dalam kehidupan. Agama
memiliki simbol dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan asal usul
dan makna kehidupan. Agama memiliki ikatan yang kuat dengan seseorang karena
setiap agama memiliki aturan, kitab suci, dan tempat tempat suci yang
mempengaruhi kehidupan penganutnya. Ada beberapa jenis agama yang ada di dunia.
Penganut agama yang berbeda dalam suatu wilayah akan menciptakan lingkungan
masyarakat multikultural, oleh karena itu agama merupakan salah satu faktor
yang dapat memicu timbulnya masyarakat multikultural.
6. Keanekaragaman Ras
Ras adalah suatu sistem klasifikasi yang digunakan
untuk mengelompokkan manusia dalam suatu kelompok besar berdasarkan ciri fisik,
asal usul geografis, tampang dan kesukuannya. Paradigma ras sering digunakan
dalam berbagai disiplin ilmu lebih menekan pada sifat biologis atau konstruk
sosial seseorang. Paran antropolog dan ilmuan evolusi mengidentifikasikan
istilah ras untuk membahas perbedaan genetika (biologis), sedangkan sejarawan
dan ilmuwan sosial mendefinisikan ras sebagai kategori kebudayaan atau konstruksi
sosial, suatu cara tertentu orang berbicara tentang diri mereka dan tentang
orang lain. Perbedaan ras dapat mejadi salah satu faktor pemicu timbulnya
masyarakat multikultural.
KLASIFIKASI MACAM MACAM BENTUK MASYARAKAT
MULTIKULTURAL
1. Berdasarkan Kekuatannya, Masyarakat multikultural dapat terbagi menjadi :
- Masyarakat dengan Kompetisi Seimbang
- Masyarakat dengan mayoritas dominan (kelompok mayoritas yang
mendominasi)
- Minoritas Dominan (kelompok kecil yang mendominasi)
- Fragmentasi, masyarakat yang terdiri dari banyak kelompok kecil, tidak
ada yang mendominasi.
2. Berdasarkan Kecenderungan
Perkembangan dan praktik Multikulturalismenya
- Multikulturalisme Isolasionis,
merupakan kelompok masyarakat multikultural yang menjalankan kehidupannya
secara otonom dengan interaksi antar kelompok yang minimal satu sama lain.
- Multikulturalisme Akomodatif, masyarakat yang memiliki
kultur dominan yang membuat penyesuaian tertentu bagi kaum minoritas.
Masyarakat multikultural ini biasanya memberikan kebebasan bagi kaum
minoritas untuk mempertahankan kebudayaan mereka.
- Multikulturalisme Otonomis, merupakan kehidupan dimana
masyarakat multikultural yang hidup bersama berusaha menciptakan
kesetaraan sebagai budaya mereka. Kelompok dominan yang berusaha
menciptakan tingkatan tingkatan dalam kehidupan bermasyarakat akan
ditentang dalam sistem ini.
- Multikulturalisme Kritikal / Interaktif,
merupakan kelompok kultural yang tidak terlalu fokus dengan kehidupan
kultural otonom, melainkan lebih ingin menciptakan kultur kolektif yang
mencerminkan dan menegaskan perspektif masing masing kelompok masyarakat.
- Multikulturalisme Kosmopolitan,
merupakan jenis sistem yang berusaha menghilangkan batas-batas kultural
dalam kehidupan mereka sehingga nantinya tercipta sebuah masyarakat dimana
setiap individu tidak lagi terikat kepada budaya tertentu.
DAMPAK
TERBENTUKNYA MASYARAKAT MULTIKULTURAL
1. Dampak Positif (Manfaat)
Masyarakat Multikultural
- Keanekaragaman akan membuat masyarakat lebih terbuka dalam menjalin
hubungan sosial.
- Mermberikan ikatan yang lebih kuat dengan menerima kekurangan masing
masing kelompok.
- Saling berbagi pengetahuan dan menghargai antar budaya, menunjukkan
bahwa perbedaan bukanlah pembatas dalam menjalin suatu hubungan.
2. Dampak Negatif (Kerugian)
Masyarakat Multikultural
- Munculnya sikap fanatik dan ekstrim dalam mendukung suatu kelompok.
- Adanya politik aliran yang mementingkan kemajuan suatu kelompok
tertentu dalam bidang politik.
- Munculnya Sikap primordialisme, memegang teguh hal yang dibawa sejak
lahir, baik mengenai tradisi, kepercayaan ataupun hal lainnya.
- Memicu Konflik, sangat wajar apabila konflik muncul dalam lingkungan
masyarakat multikultural karena keanegaraman yang ada.
- Munculnya sikap etnosentrisme, pandangan yang berpangkal pada
masyarakat dan kebudayaan yang dianutnya (merendahkan kelompok
lain).
SIFAT-SIFAT
MASYARAKAT MULTIKULTURAL ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
1.
Terjadi
argumentasi kedalam bentuk-bentuk kelompok sub kebudayaan yang berbeda
satu dengan yang lainya
2.
Memiliki
struktur social yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat non
komplementer
3.
Kurang
mengembangkan konsesus diantara para anggota-anggotanya
4.
Relatif
sering mengalami konflik diantara kelompok
5.
Relatif
integrasi sosial
tumbuh di atas paksaan
6.
Adanya
dominasi politik oleh satu kelompok atas kelompok yang lain
KELOMPOK
SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTICULTURAL
Pada masyarakat multicultural terdapat bermacam-macam
kelompok social
1.
Perkumpulan
sosial adalah perkumpulan yang sengaja
dibentuk masyarakat
sebagaitempat untuk melaksanakan aktivitas dan mencapai
tujuan bersama.
2.
Komunitas
artinya adalah masyarakat setempat
3.
Golongan
sosial adalah suatu kesatuan manusia
yang ditandai oleh suatu ciri-ciri
tertentu dan mempunyai ikatan
identitas social
4.
Kategori
sosial adalah kesatuan manusia yang
terbentuk karena mempunyai ciri-ciri
obyektif yang biasanya dikenakan oleh pihak luar dengan
maksud tertentu
5.
Masyarakat
pedesaan dan masyarakat perkotaan
Masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang berada di daerah
pedesaan
Ciri-cirinya adalah :
a.
Kehidupannya tergantung pada alam
b.
Saling mengenal
c. Gotong royong
d. Memiliki sedikit perbedaan
e. Penghayatan religinya lebih kuat
Sedangkan masyarakat perkotaan
adalah masyarakat yang berada di daerah perkotaan.
Ciri-cirinya adalah :
a. Spesialisasi pembagian kerja jelas
b. Organisasi lebih berdasarkan pada
pekerjaan dan kelas social
c. Lembaga pemerintahan lebih
berdasarkan teritorium bukan kekeluargaan
d. Perdagangan dan pertukangan
e. Mempunyai sarana komunikasi
6. Masyarakat tradisional dan
masyarakat modern
Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang kehidupannya
masih dikuasai oleh
adat istiadat lama.
Masyarakat modern adalah masyarakat yang sebagian besar
warganya mempunyai
nilai orientasi nilai budaya yang terarah ke dalam dunia
peradaban masa kini.
Komentar
Posting Komentar